Pengurus Majelis Pusat Sinode GKRI periode
2017-2021
|
Dalam sambutannya, Pdt. Soep Soegiardjo, M.Th. menguraikan bagaimana
selintas perjalanan panjang kelahiran Sinode Gereja Kristus Rahmani Indonesia 48
tahun yang silam. Dan kini kita semua bersyukur bahwa dengan diselesaikannya
renovasi gereja mula-mula sebagai Jemaat pertama GKRI yaitu Jemaat Mangga Besar
maka berdiri dengan megahnya Kantor Pusat Sinode Gereja Kristus Rahmani Indonesia di gedung ini. Beliau menegaskan
bahwa Sinode GKRI merupakan lembaga gereja yang kokoh dan teruji panggilannya
dan hal ini dibuktikan dengan 3 hal penting sebagai cirinya, yaitu:
Pertama, Adanya Sejarah Gereja. Sejak
kelahiran GKRI 48 tahun yang silam, Sinode GKRI yang sejati dan yang mula-mula
adalah Kantor Sinode yang beralamat di Jl. Mangga Besar XI No. 34, Jakarta
Barat. Hal ini tertuang dalam Anggaran Dasar GKRI atau yang biasa disebut
sebagai Tata Gereja GKRI dan disahkan pada Sidang Sinode.
Kedua, Adanya SK
Menteri Agama. Sinode GKRI sebagai wadah Jemaat-jemaat lokal telah disahkan
oleh Menteri Agama dengan surat keputusan: SK
Dirjen Bimas Kristen No. 128 tahun 1988. Dalam Surat Keputusan ini juga
ditegaskan bahwa domisili Majelis Pengurus Pusat Sinode GKRI adalah
berkedudukan di Jl. Mangga Besar XI No. 34, Jakarta Barat. Hal ini berarti
tidak ada Pengurus Sinode GKRI yang sejati dan yang mula-mula selain yang
berkantor di alamat tersebut diatas. Hal ini mengingat adanya kantor yang
layaknya seperti Sinode GKRI yang beralamat ditempat yang lain. Ketiga, Adanya
Berita Negara Republik Indonesia. Bahwa Majelis Pusat Sinode GKRI yang diakui
oleh Pemerintah Indonesia adalah yang berkantor hanya di Jl. Mangga Besar No.
34, Jakarta Barat. Dan Pemerintah Indonesia telah melilisnya dalam Buku Berita
Negara RI tanggal 13/7-2018 No. 56. Ketiga hal diatas sangat cukup untuk memberikan identitas akan
organisasi GKRI yang sejati dan mula-mula, yang telah melayani begitu banyak
Jemaat Lokal dan meneguhkannya sebagai bagian Tubuh Kristus yang hadir di
Indonesia. Mari kita semua bersyukur akan kemurahan Tuhan Yesus yang menjaga
GKRI tetap utuh dan sejati dalam panggilannya.
Pdt. DR. Martin Harefa dalam sambutannya pada Peresmian Papan Nama Kantor Sinode GKRI, mengingatkan kembali akan panggilan Tuhan kepada perintis GKRI, Boksu DR. SJ. Sutjiono, yaitu yang dirumuskan sebagai misi GKRI : Pertama Gereja yang mengasihi (Yohanes 13: 34-35), Kedua, Gereja yang berdoa (Yakobus 5: 13-18). Ketiga, Gereja yang bersaksi (Kisah Para Rasul 1:8). Keempat, Gereja yang mengutus (Matius 28:18-20; Markus 16:15-18) Baiklah kita yang hadir disini dapat melanjutkan misi yang digariskan oleh Perintis GKRI sebagai gaya hidup gereja Tuhan di Jemaat Lokal.
Para Pendeta memuji Tuhan dalam berbagai bahasa daerah
sebagai perwakilan suk-suku di Nusantara yang mengerjakan panggilan Kristus.
Sambutan juga disampaikan oleh Ketua PGLII,
DR. Ronny Mandang, sebagai salah satu tokoh GKRI yang memimpin Jemaat GKRI
Karmel, Jakarta. Sambutan berikutnya oleh Ketua Umum Sinode GKRI, DR. Martin
Harefa.
Turut hadir Keluarga Perintis GKRI: Ibu Betsy Sutjiono
bersama anak-anak, mantu dan para cucu. Pemotongan Kue HUT ke-48 dilakukan oleh
: Perintis GKRI, diwakili ibu Betsy Sutjiono, Majelis Pusat Sinode, Pdt. Jimmy
Kawilarang, Gembala Sidang GKRI Mangga
Besar, DR Rohana Sutjiono, MACE, Ketua Umum PGLII, DR. Ronny Mandang, serta
seorang mewakili tokoh GKRI.
Siaran Pers ini disampaikan
oleh Nara Sumber kami Setiyadi Sudarmanto, Sekretaris-1 Sinode GKRI
(2017-2021) pada awak media. (Shima A.)
Informasi lebih lanjut dapat membuka http://www.gkri.id
Informasi lebih lanjut dapat membuka http://www.gkri.id
0 Response to "Perayaan HUT Pelayanan Sinode GKRI di Indonesia ke 48 dan HUT Jemaat GKRI Mangga Besar ke-48 tahun"
Posting Komentar